Home sweet home

Home sweet home

Senin, 11 Februari 2013

Mendidik dengan bijak




“Ajaklah manusia kejalan Tuhanmu dengan cara hikmah dam pengajaran yang ahsan. Dan berbantahlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik.Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui orang orang sesat dari jalan Nya. Dia lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk”.Qs. Al-Imron 187.

Banyak orang tua menggunakan cara tergesa gesa ingin secepatnya anak berubah sesuai keinginanya yang dianggap paling benar.Akibatnya anak hanya menjadi objek omelan dari ortunya. Orang tua berperan sebagai penguasa, pengawas pengendali dan pemaksaan kehendak.Akibatnya alih –alih anak patuh malah justru lari dari ortunya secara fisik atau psikologis.Some times children are difficult because we put them unnecessarily difficult situation.


Kalimat,” ayo kerjakan saja jangan banyak membantah ,dosa!”. Pokoknya lakukan saja apa yang ibu bilang !. Kamu jangan banyak membantah ini demi kamu !. adalah kalimat yang tidak akan membuat mereka terpengaruh untuk mengikuti ajakan kebaikan dan kebenaran.Yang diyakini orang tuanya,justru sebaliknya semakin besar anak semakin melawan.

Kata hikmah secara sederhana ;nama himpunan pengetahuan ucapan & perbuatan yang mengarah pada perbaikan keadaan &keimanan manusia secara berkelanjutan.Sedangkan Ihsan adalah segala bentuk upaya untuk kepentingan terbaik orang lain. Dengan tidak mementingkan ego pribadi.

Jika hikmah dan ahsan di implementasikan dalam pendidikan kepada anak.maka:

Bukan memerintah tapi sarankan

Diriwayatkan oleh Al-hasan dan diterima dari Aisyah r.a bawa Rosul Saw pernah bersabda; “terus meneruslah anda mengetuk pintu surga, niscaya akan dibukakan bagia nada sekalian !”.

Para sahabat bertanya ;”bagaimana caranya kami terus menerus mengetuk pintu syurga itu, ya Rosulullah ?”.

Nabi menjawab ; “ pintu syurga itu terketuk dengan lapar dan dahaga anda (puasa ) !”.


Pada dasarnya manusia paling tidak senang diperintah apalagi yang tidak jelas kemanfaatan yang dirasakannya. Pemaksaaan kehendak orang tua membuat anak stres. Tindakan itu bila diteruskaan bisa membuat harga diri anak menjadi negatif . dan akibat selanjutnya sangat tidak baik bagi perkembangan fisik dan psikisnya .


Orang tua harus menjadi salesman yang tidak boleh marah dan tersinggung karena nasehatnya belum didengar. Bisa jadi anak memang belum mengerti dengan jelas apa yang dimaui ortunya. Dalam hal ini ortu tak boleh kehilangan akal untuk terus mengenalkan resiko dan konsekuensi logis perbuatannya.Sehingga anak pada akhirnya mengerti mengapa harus bersikap.

Your child taught you emphaty,for in trying to understand them you had to put your self in their place.


Bukan berkhotbah tapi menasehatkan

Suatu ketika seorang seorang sahabat bertanya kepada Rosul SAW:”Ya Rosulullah ! Siapakah manusia yang paling baik ?

Kemudian sahabt bertanya lagi:” apa itu makmum hatinya ?”

Nabi menjawab : “Yaitu orang yang taqwa , bersih hatinya ,tak ada padanya penipuan ,kedurhakaan, pengkhianatan, kedengkian dan hasutan!”. HR . Ibnu majah dari ibnu Umar

Orang merasa perlu melakukan perubahan jika perubahan itu dirasakan membawa kebaikan dan keuntungan karena itu tugas ortu mengenalkan pentingnya perubahan baginya.

Kalimat seperti “dasar anak tak tahu diri siang –siang begini bulan puasa nyetel musik kayak di diskotik...!”akan terdengar lebih baik, wajadiluhum bilatii hiya ahsan. Jika kalimatnya diganti “ anakku kamu tahu kan bapak ini kan mudah sakit ,apalagi jika kurang istirahat. Suara musik yang keras itu membuat bapak sulit istirahat. Jadi kalau dengar jangan terlalu keras yah !”.

They tought you to discover the resrves unexpected streght within you to cope with thier illnesses and their anti social behavior.

Tetaplah terus mendampingi anak anda dengan kesabaran jangan berhenti menteladankan kebaiakan agar ia mengerti mengapa harus berbuat baik.

Masih banyak cara bijak yang bisa anda lakukan untuk kepentingan terbaik putra putri anda, lakukan.

Jadikan anak senang mengenal Tuhan karena sangat suka kepada perlakuan anda.


Benarkah anda justru tidak merusak citra Tuhan karena kelakuan anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar