Mendidik
dengan hikmah untuk pendidikan karakter. Tawuran
pelajar yang marak sekarang ini, banyak membuat mata publik tertuju pada
negatifnya karakter siswa. Siswa menjadi target utama dalam menentukan tolak
ukur berhasil atau tidaknya sebuah instansi pendidikan dalam membentuk karakter
siswa. Memang tidak dapat dipungkiri akibat dari hal ini, publik akan
memberikan statemen siswa sekarang tidak seperti siswa zaman dahulu. Yang
menjadi pertanyaan, yang salah adalah sistem pendidikan yang ada atau cara
mendidik yang salah? Untuk itu, mendidik dengan hikmah perlu digalakkan
untuk menanggulangi hal ini bisa terjadi di kemudian hari.
Sebenarnya mendidik dengan hikamah tidak hanya dilakukan oleh guru di sekolah, keterkaitan pendidikan di rumah pun mempunyai peran yang lebih besar dalam menentukan dan mencetak karakter anak. Orang tua harus bersinergi dengan guru dalam mendidik dengan hikmah berupa bimbingan dan kasih sayang kepada anak untuk menjadi anak yang bangga dengan prestasi positif.
Sebenarnya mendidik dengan hikamah tidak hanya dilakukan oleh guru di sekolah, keterkaitan pendidikan di rumah pun mempunyai peran yang lebih besar dalam menentukan dan mencetak karakter anak. Orang tua harus bersinergi dengan guru dalam mendidik dengan hikmah berupa bimbingan dan kasih sayang kepada anak untuk menjadi anak yang bangga dengan prestasi positif.
Bagaimana ya mendidik dengan hikmah itu?
Mendidik
dengan hikmah dapat diartikan dengan memberikan
pengertian yang mumpuni tentang hikmah dari hal-hal yang akan terjadi dan
sedang terjadi dengan menggunakan dasar agama sebagai landasannya. Menjadi
contoh sebelum memberikan nasehat adalah hal yang manjur dan mujarab untuk
orang tua dan guru. dengan mendidik dengan hikmah, anak akan merasa lebih
santai apabila menemukan contoh yang dapat dijadikan teladan terutama oleh
orang tua.
Menjadi
tauladan atau contoh memang bukan hal yang bisa dianggap mudah oleh para praktisi
pendidikan. Dengan introspeksi diri dengan terus melalukan perbaikan diri akan
membuat anak pun merasa bahwa orang tua siap untuk dijadikan suri tauladan.
Dengan ini, anak akan menemukan tempat untuk berteduh dikala psikologi anak
sedang labil.
Dengan mendidik dengan hikmah orang tua akan menjadi teman curhat dan selalu terbuka kepada anak dalam setiap hal yang bersangkutan dengan masa perkembangan psikologi anak. Menggunakan bahasa yang santun, mendengarkan dan menghargai pendapat anak sangatlah diperlukan, agar anak belajar untuk melalukan hal yang serupa kepada teman-temannya.
Anak akan salah mencari teman curhat, apabila orang tua selalu menutup diri dan cepat menghakimi apabila anak melakukan tindakan yang menyeleweng dari norma-norma. Biasanya orang tua selalu menggunakan pola pikirnya dan memaksakan kepada anak dan melupakan mendidik dengan hikmah. Padahal jiwa dan pola pikir anak dengan orang tua banyak perbedaannya.
Dengan mendidik dengan hikmah orang tua akan menjadi teman curhat dan selalu terbuka kepada anak dalam setiap hal yang bersangkutan dengan masa perkembangan psikologi anak. Menggunakan bahasa yang santun, mendengarkan dan menghargai pendapat anak sangatlah diperlukan, agar anak belajar untuk melalukan hal yang serupa kepada teman-temannya.
Anak akan salah mencari teman curhat, apabila orang tua selalu menutup diri dan cepat menghakimi apabila anak melakukan tindakan yang menyeleweng dari norma-norma. Biasanya orang tua selalu menggunakan pola pikirnya dan memaksakan kepada anak dan melupakan mendidik dengan hikmah. Padahal jiwa dan pola pikir anak dengan orang tua banyak perbedaannya.
Kenapa Mendidik dengan hikmah itu diperlukan?
Pertama, Pengaruh orang tua sangatlah penting
dalam pendidikan sebagaimana hal di atas tadi. Jadilah teman yang baik dan
menjadi orang tua kebanggaan anak. Orang tua yang cuek dan selalu melimpahkan
kesalahan kepada anak, akan sangat memberikan hal negatif terhadap psikologi
anak. bila orang tua tidak ikut andil dan selalu menyerahkan pendidikan anaknya
100% ke sekolah. Sekolah hanyalah sebagai mitra dalam pendidikan anak dan
tanggung jawab sepenuhnya akan selalu kepada orang tua.Ke dua, Pengaruh lingkungan memang cepat sekali mempengaruhi anak. Lingkungan pasti tidak akan bertanggung jawab apabila anak dibiarkan lepas tanpa kendali. Lingkungan akan cepat sekali merubah kepribadian anak, bahkan yang miris anak akan lebih merasa nyaman dengan lingkungan negatif daripada berkumpul dan menyampaikan keluhan serta kesulitan kepada orang tuanya.
Untuk itu, sebagai orang tua kita harus berusaha semaksimal mungkin dalam mendengarkan, memerhatikan, menhargai, dan menyayangi anak, agar anak akan merasa lebih bisa menghargai bagaimana sebuah kehidupan untuk berprestasi dalam hal yang positif merupakan tujuan yang mulia. Kehidupan yang berprestasi dapat didapatkan apabila orang tua mendidik dengan hikmah. Terus fokus untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam hal yang positif dengan mendidik dengan hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar